TANJUNGPURANEWS, (KETAPANG)
– Pengembangan Usaha Mikro, dipandang perlu ditingkatkan agar Usaha Mikro Kecil
Memengah (UMKM) Ketapang mampu bersaing, unggul serta memiliki nilai jual
lebih.
Penguatan ini dituangkan dengan Forum Group Discussion (FGD)
Penguatan Usaha Mikro yang Berdaya Saing dan Penandatanganan Kesepakatan
Bersama yang diselenggarakan Dinas Perindagkop Ketapang, pada Selasa
(28/11/2023) di Hotel Nevada Ketapang.
"Sebagaimana yang telah diketahui bersama, bahwa dari
seluruh sektor yang ada, UMKM memberikan dampak yang cukup signifikan dalam pembangunan
nasional," ujar Asisten Sekda bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan,
Syamsul Islami.
Syamsul menjelaskan hal ini dinilai penting lantaran peran
UMKM di Ketapang cukup besar dalam pembangunan daerah bidang perekonomian.
"Dari data terakhir, UMKM memiliki kontribusi sebesar
60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM
menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja dan
sampai saat ini setidaknya UMKM yang tercatat sebanyak 64,2 juta unit
usaha," jelasnya.
Syamsul mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari
komitmen Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam upaya terus mendorong usaha mikro
agar dapat tumbuh dan berkembang, sehingga dapat meningkatkan penghasilan para
pelaku usaha.
"Hal ini tentunya sejalan dengan Panca Karya Bupati dan
Wakil Bupati Ketapang yang ke-5 yakni Ketapang Sejahtera," ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Para pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri, Pimpinan PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart), Ketua Asosiasi UMKM Kab. Ketapang beserta para pelaku UMKM di Kab. Ketapang, Kepala Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang, serta para undangan. (NAD)
Social Header