Breaking News

Ahmad Soleh Nahkodai Paguyuban Keluarga Jawa Ketapang Periode 2024-2029

 

TANJUNGPURANEWS (KETAPANG) - Untuk kedua kalinya, Ahmad Soleh kembali nahkodai Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang Periode 2024-2029.

Pelantikan yang berlangsung di Balai Sungai Kedang, Rabu 10/7/2024 malam dihadiri Sekretaris Umum Paguyuban Keluarga Jawa Kalbar, Edi Suhairul.

Usai dilantik, Ahmad Soleh mengatakan, dibawah kepemimpinannya di periode sebelumnya, dukungan pemerintah daerah Kabupaten Ketapang sejauh ini sudah sangat cukup baik dari berbgai hal.

"Saya berterima kasih pada pemerintah daerah yang sudah meberikan kesempatan ke kami untuk berkreasi pada kami khususnya masyarakat jawa di kabupaten ketapang," katanya.

Sebagai bentuk bukti dukungan diterimanya masyarakat jawa di Kabupaten Ketapang,  Soleh menyebut keberadaan Rumah Joglo di Kabupaten Ketapang yang merupakan sau-satunya se Kalbar.

"Sudah memberikan rumah adat yang megah untuk paguyuban jawa di kabupaten ketapang ini. Dari 14 kabupaten/kota, Ketapang satu-satunya mempunyai  Rumah Joglo," terangnya.

Tidak hanya itu saja, tambah Soleh, bentuk dukungan lain yakni agenda tahunan Grebek Syuro yabg tidak hanya diberikan fasilitas saja oleh pemerintah daerah, melainkan sampai pada pendanaan.

"Tidak hanya itu, pemkab juga memberikan fasilitas dana Grebek Syro yang sudah menjadi kalender tahunan dinas pariwisata kabupaten ketapang. Maka wajar kami mengucapkan banyak terima kasih pada pemerintah daerah," tuturnya.

Sekretaris Umum Paguyuban Keluarga Jawa Kalbar, Edi Suhairul mengatakan, pengurus di Kabupaten Ketapang merupakan pengurus terbanyak se Kalbar. Setara dengan jumlahnya tersebut, Edi optimis paguyuban jawa akan semakin berkembang di Kabupaten Ketapang.

Edi menyebut seluruh pengurus mesti benar-benar mampu mengemban tugas bagaimana menjaga, merawat serta melestarikan budaya jawa di Kabupaten Ketapang namun tetap berdampingan dengan budaya lainnya.

"Tugasnya membuat silaturahmi dan pelestarian budaya. Tugas kita terus merajut kebersamaan dan menjaga budaya kita disini," katanya.

Edi menambahkan, terpenting yang mesti menjadi perhatian seluruh pengurus adalah mengurus bukan malah ingin diurus.

"Dengan dilantik, menjadi tugas dan amanah masyarakat jawa. Pengurus adalah mengurus bukan diurus," tegasnya.

Edi berpesan, selain merawat, menjaga dan melestarikan budaya tugas lain adalah membantu Pemerintah Daerah menjadikan Kabupaten Ketapang Maju dan masyarakat sejahtera sesuai visi pemerintah daerah.

"Kami menitipkan pada pemda, mohon dibina diajak membangun Ketapang menajdi daerah semakin maju," paparnya.

Menyangkut agenda, lanjut Edi, Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang menjadi pioner Grebek Syuro.

"Paguyuban jawa emang menjadi pioner, seperti Grebek Syuro ini yang luar biasa," tukasnya.

Edi menambahkan, Rumah Joglo yang dimiliki menjadi bukti bahwa kehadiran masyarakat jawa di Kabupaten Ketapang diterima di tengah-tengah masyarakat.

"Rumah Joglo menjadi kebanggan dan kerinduan masyarajat jawa, karena begitu memilikinya sebagai bukti bahwa kita sudah membaur dengan pemda dan masyarajat," lugas Edi.

Mewakili Bupati Ketapang, Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo menyambut baik kehadiran masyarakat jawa yang mampu bersinergi dengan owmerintah daerah dalam membangun Kabupaten Ketapang.

"Paguyuban jawa di Ketapang sangat solid di bawah kepimimpinan pak Soleh. Paguyuban jawa memiliki peran strategus, Karena tidak hanya menjadi tempat kumpul tapi tempat belajar dan mengenbangkan potensi yang dimiliki," katanya.

Alex menyebut, sejauh ini pemerintah daerah mendorong dan memberikan wadah terhadap seluruh etnis dan agama, dlaam menjaga dab merawat budaya yang dimiliki.

"Melestarikan budaya tidak hanya merawat warisan leluhur tapi mewariskan genari yang akan datang. Pemkab ketapang selalu berupaya berlaku adil bagi seluruh suku dan agama di Ketapang," tutupnya.

Sebagai bahan informasi, Grebek Syuro akan dilangsungkan pada Sabtu, 13 Juli 2024 Pukul 13.00 Wiba, mulai star dari GOR Tentemak dan finish di halaman Kantor Bupati Ketapang.

Dalam Grebek syuro ini, turut menampilkan sejumlah tarian, sedekah bumi dengan 33 gunungan hasil bumi serta puluhan mobil yang telah dihias. (NAD)
© Copyright 2022 - TANJUNG PURA NEWS