TANJUNGPURANEWS (KETAPANG) - Zero Stunting menjadi salah satu cita-cita
besar Pemerintah Kabupaten Ketapang. Hingga kini Tim Percepatan Penurunan
Stunting (TPPS) yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Ketapang H. Farhan,
SE.,M.Si terus bergerak secara bertahap demi mewujudkan asa tersebut.
Wabup menegaskan,
untuk mewujudkan zero stunting bukanlah hal yang mustahil. Ia pun terus menerus
mendorong seluruh pihak untuk menyatukan komitmen guna mencapai tujuan besar
itu.
"Kita harus nol
kan angka stunting di Kabupaten Ketapang, kita harus merumuskan langkah-langkah
kerja, rumusan tepat yang memilki pengaruh yang tepat untuk mengintervensi
persoalan tersebut," ujar Wabup saat membuka kegiatan Rembuk Stunting yang
digelar Bappeda Ketapang di sebuah hotel, pada Kamis (21/3/2024).
Lebih lanjut Ia
menekankan soal alokasi anggaran intervensi stunting harus dikucurkan secara
terarah agar berdampak secara langsung pada warga yang membutuhkan. Bukan
belanja yang bersifat pemborosan yang tidak berdampak apapun pada tujuan awal.
"Misalnya,
giliran perjalanan dinas, unit kerja menganggarkannya besar, terus yang sifat
direct seperti memberikan makanan tambahan perbaikan gizi malah belanjanya
lebih kecil, saya tidak mau seperti itu," saya minta ini menjadi catatan
penting," tegasnya.
Wabup pun mengingatkan
seluruh perangkat daerah dan jajarannya, mulai dari tingkat kabupaten hingga
desa, termasuk multi stakeholder seperti dunia usaha hingga organisasi untuk
bersama memikul tanggung jawab dalam menurunkan prevalensi stunting.
"Butuh komitmen
kuat dari semua pihak untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman
stunting," tuturnya.
Selain itu. Wabup
memaparkan, data prevalensi stunting Kabupaten Ketapang tahun 2022 berdasarkan
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 22 persen, turun 1,3 persen dari
tahun 2021 yang berada diangka 23,6 persen.
Namun, jika dilihat
dari data e-PPGBM, stunting Kabupaten Ketapang tahun 2021 sebesar 16,52 persen,
sementara pada tahun 2022 sebesar 19,7 persen dan tahun 2023 sebesar 19,04
persen.
"Untuk target
Nasional dan Kabupaten Ketapang, di tahun 2024 ini diangka 14 persen, sedangkan
untuk tahun 2025 kita mematok angka sebesar 13 persen," pungkasnya.
Dalam kegiatan rembuk
stunting ini juga dilakukan penandatanganan komitmen dan penyerahan sertifikat
penghargaan untuk swasta dalam penanganan percepatan penurunan stunting di
Kabupaten Ketapang.
Social Header