TANJUNGPURANEWS (KETAPANG) – Hanya dalam 1 jam, operasi pasar murah di Pasar
Tradisional Sukabangun, Ketapang udes diserbu masyarakat.
“Tidak lebih dari 1 jam 1.000 paket sembako habis terjual, malahan ada yang belum dapat paket itu,” ujar Edi Radiansyah, Kepala Dinas UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ketapang saat meninjau lokasi pasar murah, Senin (4/3/2024).
Menurut Edi, kebutuhan yang tinggi menjadi perihal wajar jika masyarakat membutuhkan kebutuhan pokok murah yang dijula dalam operasi pasar murah ini.
“Memang kita melihat hari ini animo masyarakat sangat tinggi sekali. Kami melihat memang sangat luar biasa,” katanya.
Meski belum dapat mengkomodir seluruh masyarakat Sukabangun, namun ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk meringankan beban masyarakat secara keseluruhan. Atas tingginya animo masyaraat, pihaknya berencana akan menambah kuota jika nanti kembali melakukan hal serupa.
“Ini yang menjadi bahan evaluasi kami bagaimana kedepan akan kita tambah paketnya. Insya Allah kedepan akan kita tingkatkan lagi,” terangnya.
Edi menyebut, kebutuhan pangan khususnya beras menjadi prioritas pihaknya bersama Perum Bulog untuk masyarakat Ketapang.
“Terutama dari sisi komoditi beras, karena kita bekerjasama dengan Bulog,” tegasnya.
Edi menegaskan, terdapat beberapa lokasi lain yang menjadi target operasi pasar murah dalam waktu dekat, terlebih jelang hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Idul Fitiri.
“Nanti kita akan melihat kondisi yang ada dan kita akan menyelenggarakan lagi di beebrapa titik,” tukasnya.
Sementara Kepala Perum Bulog Ketapang, M. Azwar Fuad memastikan pihaknya akan mengakomodir kebutuhan pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar sesuai dengan permintaan.
“Dinas Perindustrian Ketapang meminta Bulog melakukan operasi pasar, dan kita siapkan komoditi beras sphp 1.000 karung, gula pasir 1.000 kilogram, minyak goreng 1.000 liter dan susu 1.000 kaleng. Pembeli dibatasi agar semua kebagian,” katanya.
Azwar Fuad menyebut, dalam upaya menstabilkan harga, operasi pasar murah menjadi salah satu langkah dalam mengendalikan inflasi, terlebih hal ini turut menjadi fokus Bulog Ketapang.
“Ini dalam rangka
mengendalikan inflasi dan meringankan beban masyarakat. Mungkin di awal puasa
akan kita laksanakan kembali tapi di lokasi yang berbeda agar terjadi
pemerataan,” tegasnya. (NAD)
Social Header