![]() |
Bupati Kubu Raya, Sujiwo |
TANJUNGPURANEWS.COM (KUBU RAYA) – Bupati
Kubu Raya, Sujiwo, menanggapi kritik yang dilontarkan Anggota Komisi III
DPRD Kubu Raya terkait proyek perbaikan jalan poros Mega Timur–Kuala Mandor B
yang dinilai dikerjakan secara asal-asalan. Ia menegaskan tidak alergi terhadap
kritik, selama objektif, faktual, serta tidak bermuatan kepentingan.
“Terima kasih yang tidak
terhingga atas kritik yang disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kubu Raya yang
sangat saya hormati. Saya beserta jajaran sama sekali tidak alergi dengan
kritik sekeras apapun selama itu konstruktif, objektif, faktual, dan bermuara
pada kepentingan hajat hidup orang banyak,” ucap Sujiwo kepada wartawan, pada
hari Kamis (28/8/2029).
Meski begitu, Sujiwo menyayangkan
adanya kesimpulan terburu-buru yang menyebut proyek perbaikan jalan tersebut
dikerjakan asal-asalan. Menurutnya, penilaian terhadap kualitas pekerjaan tidak
bisa dilakukan sebelum masa pengerjaan dan masa pemeliharaan selesai.
“Terlalu prematur mengambil
kesimpulan bahwa pekerjaan itu asal-asalan. Seharusnya, pada saat turun ke
lapangan Komisi III membawa ahli di bidang teknis supaya kesimpulan yang
disampaikan tidak menyesatkan publik. Aparat penegak hukum saja baru boleh melakukan
pemeriksaan ketika pekerjaan sudah rampung dan selesai masa pemeliharaan. Ini
baru dikerjakan beberapa hari, tapi sudah disimpulkan asal-asalan,” tegasnya.
Bupati dua periode itu juga
menyoroti inspeksi mendadak yang dilakukan DPRD tanpa pendampingan tenaga ahli
yang berkompeten. Menurutnya, keberadaan ahli teknis penting untuk memastikan
penilaian sesuai standar pekerjaan infrastruktur.
Lebih jauh, Sujiwo menilai kritik
dari DPRD merupakan bagian dari mekanisme check and balances dalam tata kelola
pemerintahan. Ia menyebut fungsi pengawasan legislatif penting untuk menjaga
akuntabilitas pemerintah.
Sebelumnya, pada Senin
(25/8/2025), Komisi III DPRD Kabupaten Kubu Raya melakukan sidak ke lokasi
proyek perbaikan jalan poros Mega Timur–Kuala Mandor B. Seusai tinjauan, mereka
menilai proyek tersebut dikerjakan asal-asalan dan mendesak pemerintah meninjau
ulang perencanaan agar pembangunan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. (tim liputan)
Editor: Joko
Social Header